Dolar Amerika Serikat jatuh tajam pada hari Senin (21/4), seiring dengan menurunnya kepercayaan investor terhadap ekonomi AS. Ketidakpastian muncul setelah Presiden Donald Trump mempertanyakan independensi bank sentral AS (The Fed), dan bahkan mempertimbangkan pemecatan Ketua The Fed, Jerome Powell.
Sorotan utama:
-
Trump vs. Powell: Trump mengatakan pemecatan Powell “tidak bisa datang lebih cepat,” sementara penasihat ekonominya, Kevin Hassett, menyatakan Gedung Putih sedang mempelajari legalitas pemecatan tersebut.
-
Pasar merespons negatif:
-
Dolar AS anjlok ke level terendah dalam 10 tahun terhadap franc Swiss (0.80695).
-
Euro menembus $1.15, tertinggi sejak November 2021.
-
Yen Jepang menguat, dengan posisi long mencapai rekor tertinggi.
-
-
Ketidakpastian Fed: Meskipun Trump tidak bisa langsung memecat Powell, analis menilai bahwa menciptakan kesan bahwa independensi Fed bisa diganggu saja sudah cukup mengguncang pasar.
-
Efek kebijakan Trump: Ketegangan dagang dan kebijakan tarif juga memperburuk situasi. Investor menarik dana dari aset AS, melemahkan dolar lebih jauh.
-
Indeks dolar: Turun ke level terendah tiga tahun di 98.246 terhadap sekeranjang mata uang utama.
-
Mata uang lainnya:
-
Dolar Selandia Baru naik 1% ke level tertinggi dalam 5 bulan ($0.60035).
-
Poundsterling naik 0,5% ke $1.33855.
-
Dolar Australia capai tertinggi 4 bulan di $0.6427.
-
-
China: Yuan menguat sedikit. Bank Sentral China mempertahankan suku bunga pinjaman untuk keenam kalinya secara berturut-turut, tapi pasar memperkirakan stimulus tambahan akan segera datang.
Mau memulai trademu dengan broker terpercaya?
Silakan klik link berikut ini:
Exness – https://bit.ly/regExness
HFM – https://bit.ly/regisHFM