Strategi Trading ICT – Konsep Dasar Dan Terminologi

Bagikan:

Dalam dunia trading, metodologi ICT (Inner Circle Trader) menjadi salah satu pendekatan populer, khususnya di kalangan trader yang ingin memahami pergerakan harga dari sudut pandang “smart money.” Artikel ini membahas konsep-konsep kunci dalam metodologi ICT yang wajib dikuasai untuk mengoptimalkan peluang dalam pasar.


1. Likuiditas (Liquidity)

Likuiditas adalah fondasi utama dalam metode ICT. Ada dua jenis likuiditas:

  • Buy-side liquidity: Titik di mana trader yang melakukan posisi short menempatkan stop loss.

  • Sell-side liquidity: Titik di mana trader yang melakukan posisi long menempatkan stop loss.

Biasanya, kedua jenis likuiditas ini terletak di area ekstrem harga seperti puncak atau dasar suatu range. Smart money sering memanfaatkan area ini untuk akumulasi atau distribusi karena banyaknya stop loss yang terkonsentrasi memungkinkan mereka mengeksekusi posisi besar dengan efisien.

Mau memulai trademu dengan broker terpercaya?

Silakan klik link berikut ini:
Exness – https://bit.ly/regExness
HFM – https://bit.ly/regisHFM

Setelah harga melewati area likuiditas, sering kali harga berbalik arah untuk mencari likuiditas di sisi sebaliknya.


2. Displacement

Displacement adalah pergerakan harga yang tajam dan tegas, mencerminkan dominasi kuat dari sisi pembeli atau penjual. Biasanya ditandai dengan satu atau beberapa candle besar dengan badan penuh dan sumbu pendek.

Fenomena ini sering muncul setelah area likuiditas ditembus, dan biasanya memunculkan dua hal penting:

  • Fair Value Gap

  • Market Structure Shift


3. Perubahan Struktur Pasar (Market Structure Shift)

Market Structure Shift (MSS) terjadi saat tren sebelumnya patah. Contohnya:

  • Dalam uptrend: MSS terjadi saat harga membuat lower low.

  • Dalam downtrend: MSS terjadi saat harga membuat higher high.

Setelah MSS terjadi, trader akan mencari sinyal konfirmasi perubahan tren dan menjadikan level tersebut sebagai referensi pengambilan posisi.


4. Inducement

Harga jarang bergerak lurus. Selalu ada gerakan balik jangka pendek yang sering disebabkan oleh pencarian likuiditas di time frame yang lebih rendah. Inducement adalah proses di mana harga menyasar high atau low jangka pendek untuk mengambil stop loss sebelum melanjutkan arah tren utama.

Dalam pola grafik, inducement sering terlihat sebagai pola bull flag atau bear flag.


5. Fair Value Gap (FVG)

FVG adalah celah harga yang muncul akibat ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran selama pergerakan displacement. Terbentuk dari 3 candle, di mana candle tengah memiliki body besar dan tidak tumpang tindih dengan sumbu atas/bawah dari candle sebelumnya dan sesudahnya.

FVG sering menjadi magnet harga, artinya harga cenderung kembali ke area ini sebelum melanjutkan pergerakan.


6. Entry Trading Optimal (Optimal Trade Entry)

Ini adalah area terbaik untuk membuka posisi, biasanya terletak pada retracement Fibonacci antara 61.8% hingga 78.6% dari pergerakan harga sebelumnya. Setelah terjadi Market Structure Shift, pantulan harga dapat memberikan peluang untuk entry searah dengan tren baru.


7. Balanced Price Range

Terjadi saat harga naik tajam lalu turun tajam (atau sebaliknya) dalam waktu singkat. Hasilnya adalah area harga yang mencerminkan double Fair Value Gap.

Area ini:

  • Bisa menjadi sinyal awal Market Structure Shift

  • Seringkali menjadi titik retest atau penolakan harga

Mau memulai trademu dengan broker terpercaya?

Silakan klik link berikut ini:
Exness – https://bit.ly/regExness
HFM – https://bit.ly/regisHFM

 

trading ICT, likuiditas dalam trading, displacement price action, market structure shift, fair value gap, optimal trade entry, inducement ICT, strategi trading smart money

Artikel Pilihan

Scroll to Top