Sentimen Konsumen AS Anjlok Tajam di April, Kekhawatiran Inflasi Tertinggi Sejak 1981
Sentimen konsumen di Amerika Serikat (AS) anjlok lebih buruk dari perkiraan pada April 2025, menurut survei terbaru dari University of Michigan. Penurunan ini terjadi seiring meningkatnya kekhawatiran masyarakat terhadap inflasi yang mencapai level tertinggi sejak tahun 1981.
Angka Sentimen Konsumen Terendah Kedua dalam Sejarah
Berdasarkan survei yang dirilis Jumat lalu, indeks sentimen konsumen turun ke 50,8, dibandingkan dengan 57,0 pada Maret. Angka ini jauh di bawah prediksi analis yang memperkirakan 54,6. Penurunan ini setara dengan penurunan 10,9% secara bulanan dan 34,2% lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya.
Ini adalah angka terendah sejak Juni 2022, dan terendah kedua sepanjang sejarah survei ini sejak pertama kali dilakukan pada tahun 1952.
Mau memulai trademu dengan broker terpercaya?
Silakan klik link berikut ini:
Exness – https://bit.ly/regExness
HFM – https://bit.ly/regisHFM
Kekhawatiran Inflasi Meningkat Tajam
Kekhawatiran utama yang mendorong penurunan sentimen adalah inflasi. Ekspektasi inflasi satu tahun ke depan melonjak ke 6,7%, naik dari 5% pada bulan sebelumnya. Ini adalah level tertinggi sejak November 1981.
Untuk jangka lima tahun ke depan, ekspektasi inflasi naik ke 4,4%, tertinggi sejak Juni 1991.
Indikator Ekonomi Lain Juga Melemah
Selain indeks sentimen utama, indeks kondisi ekonomi saat ini juga menurun ke angka 56,5, turun 11,4% dari bulan sebelumnya. Sementara itu, indeks ekspektasi ekonomi merosot ke 47,2, turun 10,3%, menjadi yang terendah sejak Mei 1980.
Ketakutan Akan Resesi dan Pengangguran Meningkat
Joanne Hsu, Direktur Survei University of Michigan, mengatakan bahwa semua kelompok demografi mengalami penurunan sentimen, termasuk usia, pendapatan, dan afiliasi politik.
“Konsumen melaporkan berbagai tanda peringatan yang meningkatkan risiko resesi,” kata Hsu. “Ekspektasi mereka terhadap kondisi bisnis, keuangan pribadi, pendapatan, inflasi, dan pasar tenaga kerja terus memburuk.”
Survei juga menunjukkan bahwa kekhawatiran terhadap pengangguran meningkat ke level tertinggi sejak 2009.
Tarik Ulur Kebijakan Tarif dan Dampaknya
Penurunan sentimen ini juga dipengaruhi oleh ketidakpastian terhadap kebijakan ekonomi, termasuk tarif impor yang diberlakukan oleh Presiden Donald Trump. Banyak ekonom dan pelaku pasar memperkirakan bahwa tarif ini dapat memicu kenaikan inflasi dan perlambatan pertumbuhan ekonomi.
Meskipun begitu, sebagian pejabat Federal Reserve menyatakan bahwa ekspektasi konsumen bisa mengarah pada kenyataan jika perilaku belanja dan konsumsi berubah drastis.
Kesimpulan
Data terbaru menunjukkan bahwa konsumen di Amerika semakin pesimis terhadap prospek ekonomi dalam waktu dekat. Dengan inflasi yang tinggi dan kekhawatiran akan pengangguran dan resesi, sentimen negatif ini berpotensi berdampak besar pada pertumbuhan ekonomi global, termasuk Indonesia.
Mau memulai trademu dengan broker terpercaya?
Silakan klik link berikut ini:
Exness – https://bit.ly/regExness
HFM – https://bit.ly/regisHFM