Dampak Intervensi Bank Sentral dalam Forex

Bagikan:

Apa Itu Intervensi Bank Sentral?

Intervensi bank sentral adalah tindakan aktif yang dilakukan oleh bank sentral suatu negara untuk mempengaruhi nilai tukar mata uangnya. Biasanya, intervensi dilakukan dengan cara:

  • Menjual atau membeli mata uang asing (valuta asing/valas)

  • Mengubah suku bunga acuan

  • Menyampaikan panduan kebijakan melalui pernyataan publik (jawboning)

Tujuan utamanya adalah menjaga stabilitas nilai tukar, mendukung ekspor, menahan inflasi, atau mencegah kepanikan pasar.


Mengapa Intervensi Bank Sentral Penting di Pasar Forex?

Pasar forex sangat dipengaruhi oleh sentimen, data ekonomi, dan kebijakan moneter. Saat bank sentral bertindak, pasar merespons dengan cepat, karena tindakan tersebut memberi sinyal kekuatan, kekhawatiran, atau perubahan arah kebijakan ekonomi.

Contohnya:

  • Jika bank sentral menjual cadangan devisa, ini bisa memperkuat mata uang domestik.

  • Jika mereka menurunkan suku bunga, biasanya akan melemahkan mata uang untuk mendorong ekspor dan investasi.


Studi Kasus 1: Intervensi Bank Indonesia (BI)

Situasi:

Pada April–Mei 2025, nilai tukar rupiah sempat melemah ke Rp17.000/USD akibat perang tarif global.

Tindakan BI:

  • Menggelontorkan cadangan devisa hingga US$4,6 miliar demi menstabilkan kurs rupiah.

  • Memberikan sinyal bahwa BI siap menjaga stabilitas dengan tindakan yang “terukur dan tepat”.

Hasil:

  • Nilai tukar berhasil stabil di kisaran Rp16.500/USD.

  • Namun, cadangan devisa Indonesia mengalami penurunan dan memicu perhatian pasar.

Analogi Sederhana:

Bayangkan BI seperti pengendara mobil di jalan licin. Saat roda kehilangan kendali (kurs melemah), BI menarik rem dan mengatur kemudi (intervensi pasar) untuk mencegah mobil tergelincir keluar jalur (krisis mata uang).


Studi Kasus 2: Intervensi Bank of Japan (BoJ)

Situasi:

Pada 2022–2024, nilai tukar yen Jepang (JPY) melemah tajam terhadap dolar AS, menembus level 150/USD—terlemah dalam 30 tahun terakhir.

Tindakan BoJ:

  • Langsung menjual dolar AS dan membeli yen dari pasar untuk menghentikan depresiasi yen.

  • Menggunakan ratusan miliar dolar cadangan devisa dalam waktu singkat.

Hasil:

  • Yen sempat menguat kembali dalam waktu singkat.

  • Namun, tekanan pasar tetap tinggi karena suku bunga Jepang sangat rendah, sehingga pelaku pasar terus menjual yen.

Pelajaran Penting:

Intervensi jangka pendek bisa efektif meredam gejolak, tapi tidak cukup jika tidak didukung kebijakan moneter jangka panjang.

Kesimpulan

Intervensi bank sentral memainkan peran vital di pasar forex. Melalui cadangan devisa, suku bunga, dan komunikasi, bank sentral bisa menjaga stabilitas ekonomi dan mencegah gejolak nilai tukar yang berlebihan.

Namun, efektivitas intervensi sangat bergantung pada:

  • Kekuatan fundamental ekonomi

  • Kredibilitas bank sentral

  • Kebijakan moneter yang konsisten

Dengan memahami cara kerja intervensi ini, trader forex dapat membaca peluang dan risiko lebih tajam, terutama saat ada sinyal intervensi dari bank sentral besar seperti BI atau BoJ.

Artikel Pilihan

Scroll to Top